Bojonegoro- Ana Mu’awanah selaku Bupati Kabupaten Bojonegoro mengisi kegiatan pembekalan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di IAI Sunan Giri Bojonegoro, Selasa (13/10). Acara yang mengangkat tema “Generasi NU Superior, Berkarya, dan Berbudaya” ini bertempat di Hall IAI Sunan Giri Bojonegoro,).
Orientasi mahasiswa adalah kegiatan pengenalan dunia kampus terhadap mahasiswa baru sebagai bentuk motivasi belajar bagi mahasiswa/mahasiswi di masa mendatang. Harapannya, dengan ini mahasiswa lebih mudah dalam proses belajar mengajar.
Dalam sambutannya, Ana’Mu’awanah menyampaikan bahwa untuk menyongsong pembangunan Indonesia lebih baik terkhusus wilayah Bojonegoro perlu ada program baru di setiap Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Sehingga outputnya, akan menciptakan SDM berkualitas di Bojonegoro.
“Pemkab Bojonegoro tidak henti-hentinya mensupport setiap PTS di Bojonegoro untuk berkompetisi dengan universitas lainnya, “ ungkap Ana Mu’awanah.
Menurutnya, untuk menyongsong industri 4.0 semua database harus bisa diakses melalui teknologi informasi. Industri 4.0 tidak untuk lingkup perkantoran saja, melainkan condong ke administrasi. Itu sebabnya, sistem semacam ini harus bisa diterapkan di dunia pendidikan ataupun keagamaan.
“Mahasiswa baru IAI Sunan Giri Bojonegoro, ayo terus dukung pembangunan nasional dengan basis Teknologi Informasi,” Jelas Bupati Bojongoro.
1 hari menuju hari H rangkaian PBAK 2020 IAI Sunan Giri Bojonegoro.Generasi NU : Superior Berkarya dan Berbudaya, bersama Giri Muda (12-15 Oktober 2020)Siap! 😊
Hadir juga Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak sebagai narasumber, beliau mengungkapkan bahwa setiap sendi kehidupan saling sinergi antara dunia nyata dengan dunia maya.
“Setiap aktivitas yang kita lakukan, tentu tidak bisa menolak yang namanya dunia maya. Adanya transformasi digital inilah, kita mampu memperbaiki teknologi yang lebih baik lagi,” ujar Wagub Jawa TImur.
Wagub yang akrab dengan sapaan Emil ini berharap kepada mahasiswa baru generasi Nahdliyin agar mampu menancapkan eksistensinya dalam kehidupan sehari-hari, mengimplementasikan nilai baik yang diperoleh di kampus, dan tentu bisa meningkatkan komprehensi yang lebih unggul.
Acara yang berlangsung selam 3 jam ini dihadiri oleh beberapa tamu undangan, seperti Direktur Wahid Foundation Yenni Wahid, Rektor IAI Sunan Giri Bojonegoro M. Jauharul Ma’arif, Ketua BPPPT-NU Bojonegoro Muslih Fattah, dan Zumrotul Fauziah sebagai moderator.